Janji Orang Timur

Janji Orang Timur

Zakiego

Zakiego

@zakiego

Suatu hari seorang pemuda pernah membuat janji dengan syaikh Ali Thantawi. Waktu pertemuan disepakati pada pukul 16:00. Namun orang tersebut baru menemui syaikh Ali pada pukul 17:00.

Syaikh Ali mempersilakan pemuda tadi masuk dan duduk di ruang tamu, sementara syaikh pergi untuk bercanda dan bergurau dengan cucunya. Dia membiarkan pemuda itu menunggu di ruang tamu hingga pukul 17:45.

Beberapa saat kemudian syaikh Ali menemuinya dan berkata, “Wahai anak muda, menepati janji sama halnya dengan menghargai waktu orang lain. Apa yang kau rasakan selama 45 menit tadi? Ketahuilah itu juga yang aku rasakan selama 1 jam saat menunggumu”.

Beliau melanjutkan, “Aku tidak tahu bagaimana manusia mengatur nikmat Allah yang paling berharga dalam kehidupan mereka, yaitu waktu. Seorang dokter menulis di papan prakteknya, ‘Buka mulai pukul 08:00’, sementara dia berangkat menuju tempat praktek pada pukul 09:00. Apa dosa pasien hingga harus menunggu? Undangan walimatul ursy pukul 20:00 dan baru dimulai pada pukul 21:00. Apa dosa para undangan yang datang tepat waktu hingga harus menunggu. Seorang pegawai telat masuk kantor dengan mimik wajah yang biasa-biasa saja.”

Wahai umat yang ibadahnya telah diatur menurut waktunya, ada apa dengan kalian?

Kita berbicara tentang lambannya pembebasan tanah Palestina, padahal keterlambatan adalah kebiasaan kita. Kita bahkan sering terlambat pada hal yang paling wajib dalam hidup kita, yaitu sholat. Sampai kapan kita hidup dengan cara seperti ini?


Catatan:

Dalam buku Ma’annas syaikh Ali banyak bercerita tentang bermacam-macam orang yang pernah dijumpainya dalam hidup. Dia juga banyak mengkritik persoalan sosial, ruh keislaman masa kini dan juga soal sendi-sendi pergaulan.

Ada 38 pasal dalam buku ini, dan di antara pasal yang paling menarik adalah “الوعد الشرقي”. Sebuah ungkapan yang mengesankan bahwa orang-orang timur suka menunda-nunda waktu, tidak perhatian dengan janji. Beliau mengkritik ungkapan ini dan menyadarkan kaum muslimin bahwa merekalah yang mengajari barat soal urgensi waktu. Karena itu, mereka harus berada di garda terdepan dalam hal menghargai waktu.

Rahimakallah ayyuhassyaikh.


Catatan:

Tulisan ini sepenuhnya milik ustadz Aan Candra Thalib -hafizhahullah-. Saya menyimpannya di sini karena merasa tulisan ini memiliki manfaat yang besar, pengajaran tentang pentingnya menghargai waktu.